HAKIKAT DISIPLIN KELAS


MATERI 11

1.      Hakikat disiplin kelas
a.      Disiplin dan disiplin kelas
1)      Disiplin
Pada setiap peristiwa terdapat aturan dan ketaatan pada aturan tersebut. kebiasaan bangun pukul 6 pagi. Keharusan berbaris ketika akan masuk kelas, membuang sampah pada tempat yang disediakan, serta belajar pada waktu tertentu, adalah aturan yang di taati oleh anak – anak. Dari ulasan ini dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan terhadap aturan.
Berkaitan dengan disiplin, pemerintah telah menyampaikan Gerakan Disiplin Nasional (GDN). Pemerintah berupaya meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap aturan yang ada dalam segala bidang. Disiplin dalam berlalu lintas, menunggu giliran, membayar pajak, membuang sampah, bekerja, dsb.

2)      Disiplin kelas
Disiplin kelas dilandasi oleh adanya hubungan guru – siswa dalam kelas. Hal ini juga tercermin dalam pengertian disiplin yang disepakati oleh beberapa pakar, yang didefiniskan disiplin sebagai bagian pengelolaan kelas yang terutama berurusan dengan penanganan perilaku yng menyimpang (kohn.1996).
Disiplin dapat mempunyai arti yang beragam, sebagai kata benda, disiplin dapat berarti tingkat keteraturan yang terdapat pada satu kelompok, yaitu dalam kelas atau teknik yang digunakan guru untuk membangun atau memelihara keteraturan dalam kelas . sebagai kata sifat, didsiplin berarti ketaatan pada aturan. Dan sebagai kata kerja, disiplin dapat berarti hukuman sehingga mendisiplinkan berarti menghukum

b.      Disiplin kelas
Disiplin perlu diajarkan dan perlu dipelajari serta dihayati oleh siswa, agar siswa mampu mendisiplinkan dirinya sendiri. Tanpa diajarkan atau dipelajari, disiplin tidak akan tumbuh dan berkembang karena disiplin bukan merupakan faktor bawaan, tetapi sesuatu yang harus dipelajari dan dihayati. Dengan demekian, guru tidak cukup mengajarkan materi bidang studi, tetapi juga harus mengajarkan cara untuk mengendalikan diri dan mematuhi aturan
Tingkat ketaatan siswa yang tinggi terhadap aturan kelas, lebih – lebih jika ketaatan tersebut tumbuh dari diri sendiri , bukan dipaksakan, akan memungkinkan terciptanya iklim belajar yang kondusif, yaitu iklim belajar yang menyenangkan sehingga siswa terpacu untuk belajar.
Sebaliknya, tingkat ketaatan yang rendah terhadap antara kelas akan membuat iklim belajar yang tidak kondusif, tidak menyenangkan. Guru akan lebih banyak berurusan dengan perilaku siswa yang menyimpang sehingga pelajaran terbangkalai

c.       Faktor – faktor yang mempengaruhi disiplin kelas
Faktor yang mempengaruhi disiplin kelas sebenarnya sangat kompleks, dan sering sukar utntuk diidentifikasi. Namun, untuk kemudahan memepelajarinya, faktor – faktor tersebut kita kelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :
Ø  Faktor fisik
Faktor fisik yang mempengaruhi disiplin kelas mencakup guru, siswa, dan ruang klas. Kondisi fisik guru, antara lain tampak dalam penampilannya, akan mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. Guru yang penampilannya rapi, sehat, dan tampak bersemangat akan lebih mudah mengatur siswanya daripada guru yang tampak lusuh dan lesu.
Kondisi fisik siswa yang prima, seperti tampak penampilannya serta panca indra yang sehat akan mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. Siswa yang sakit atau yang kelaparan atau yang indranya tak berfungsi dengan sempurna akan sulit memusatkan perhatian pada pelajaran. Akibatnya, ia akan melakukan hal – hal yang dianggap menyimpang seperti tidur, bermain – main atau mengganggu temannya.
Kondisi fisik ruangan kelas, yang mencakup keamanan dan susunan pralatan, serta cara penggunan alat – alat pelajaran yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Kelas yang berantakan atau yang kondisinya sudah rusak sehingga dapat membahayakan siswa akan dapat mengurangi ketaatan siswa pada aturan. Demikian pula cara penggunaan alat yang tidak tepat, minsalnya menghalangi pandangan siswa, akan mendorong siswa melanggar aturan. Demikian juga kalau tempat duduk diatur secara kelompok sehingga siswa duduk melingkar, sedangkan guru memberi penjelasan di depan kelas, kemungkinan terjadinya pelanggaran akan terbuka.

Ø  Faktur sosial
Kualitas interaksi sosial atau kualitas hubungan guru – siswa  siswa juga mempengaruhi disiplin kelas. Hubungan yang akrab dan sehat, saling mempercayai akan mampu menngkatkan disiplin kelas. Disamping interaksi sosial guru siswa – siswa, latar belakang sosial siswa, yaitu lingkungan dan orang – orang yang berada d sekitar siswa juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa.
Siswa yang biasa bergaul dengan teman – teman disekitarnya mungkin akan lebih mudah menerima aturan kelas daripada mereka yang selalu menutup diri , tidak pernah bergaul dengan anak – anak sekelilingnya.

Ø  Faktor psikologis
Faktor psikologis atau  kejiwaan dianggap sangat berpengaruh pada tingkat kedisiplinan siswa. Faktor psikologis mencakup , antara lain perasaan seperti sedih, senang, marah, bosan, benci, dsb. Dan kebutuhan seperti keinginan untuk dihargai, diakui, dan disayangi.
Siswa yang merasa sedih, marah, atau bosan mungkin akan berbeda tingkat kepatuhannya dibandingkan dengan mereka yang sedang bergembira.
Siswa yang puas akan hasil pekerjaanya, lbih – lebih jika mendapat penghargaan, demikian pula siswa yang merasa disayangi oleh guru akan menunjukkan tingkat disiplin yang tinggi.

2.      Strategi penanaman dan penanganan disiplin kelas
a.      Pandangan tentang penamaan dan penanganan disiplin kelas
Penamaan dan penanganan disiplin kelas disikapi secara bervariasi oleh para pakar. Sikap atau pandangan ini akan berpengaruh terhadap cara – cara guru menangani disiplin kelas. Berbagai pandangan tersebut yaitu :

Ø  Pandangan yang berfokus pada guru (teacher contered)

Pandangan ini mengemukakan bahwa guru harus berusaha agar siswa mengerjakan apa  yang diiinginakan oelh guru. Siswa tidak perlu tahu mengapa dia harus mengerjakan ha ersebut atau siswa juga tidak perlu tau apakah yang dikerjakannya tersebut sesuai dengan kebutuhannya

Ø  Pandangan yang berfokus pada kepentingan siswa, bukan kepentingan guru

Guru harus selalu melihat apa yang dibutuhkan oleh anak dan guru harus berupaya agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk ikut bertanggung jawab atas disiplin kelas.

Ø  Pendekatan yang berhasil dalam membangun disiplin
Adalah pendekatan yang menghormati hak individu, mendorong peningkatan konsep diri siswa, serta memupuk kerja sama.

Ø  Pandangan humanstik, yaitu pandangan yang menekankan kemanusiaan
Perlunya komunikasi yang terbuka dan jujur antara orang tua dan anak – anak atau antara guru dan siswa. Pelanggaran disiplin terjadi sebagai akibat tidak inginnya anak mengerjakan tugas yang harus dia kerjakan karena ada hal lain yang secara pribadi telah memuaskan. Oleh karena itu komunikasi sangat diperlukan untuk mengetahui apa yg disukai dan tidak disukai anak.

Ø  Pandangan kaum behaviorism
Perilaku dapat dipelajari dan dikontrol. Hukuman dan penguatan merupakan dua hal yag dianjurkan untuk digunakan dalam menegakkan disiplin.

b.      Strategi penanaman disiplin kelas

Beberapa cara yang dapat digunakan dalam menanamkan disiplin kelas yaitu :
1.      Modelkan tata tertib yang sudah ditetapkan oleh sekolah
2.      Adakan pertemuan kelas secara berkala
3.      Terapkan aturan secara fleksibel (luwes) sehingga siswa tidak merasa tertekan
4.      Sesuaikan penerapan aturan dengan tingkat perkembangan anak
5.      Libatkan siswa dalam membuat aturan kelas

c.       Strategi penanganan disiplin kelas
Strategi penanganan disiplin kelas dikelompokkan menjadi 3 bagian, sesuai dengan berat ringannya gangguan yang terjadi :
1.      Menangani gangguan ringan
Gangguan – gangguan ringan yang tidak sampai menggannggu kelas secra keseluruhan tentu sering terjadi. Gangguan ringan ini jika dibiarkan mungkin akan menjadi gangguan berat. Oleh karena itu guru seharusnya menerapkan strategi atau teknik yang tepat sehingga gangguan tersebut tidak berkembang
2.      Menangani gangguan berat
Gangguan berat atau besar adalah pelanggaran yang dilakukan siswa yang dapat mempengaruhi sisiwa lain atau mengganggu jalannya pelajaran misalnya ada siswa yang bertengkar sampai menangis, ada yang suka bolos, ada yang sering terlambat, ada yang tidak mau mengerjakan tugasnya atau ada yang merebutkan sesuatu pada saat pembelajaran berlangsung.
3.      Menangani perilaku agresif
Perilaku agresif adalah perilaku menyerang yang ditunjukkan oleh siswa dalam kelas, misalnya ada siswa yang berteriak atau menyerang menyakiti temannya atau bahkan menyerang guru, atau mungkin ada siswa yang melontarkan kata kata yang tidak senonoh sambil memukul – mukul meja.

DAFTAR RUJUKAN
Anitah Sri W, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Komentar

  1. Apa saja Prinsip-prinsip disiplin kelas dan apa perbedaan disiplin kelas dan pengelolaan kelas

    BalasHapus
  2. Disiplin kelas merupakan bagian dalam pengelolaan kelas. Disiplin lebih cenderung ke aturan2 yang telah disepakati

    BalasHapus
  3. apa yg dlakukan oleh guru jika salah satu siswanya tidak dsiplin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai seorang pendidik. Guru harus mengajarkan bagaimana cara disiplin yang baik

      Hapus
  4. Berikan contoh penanganan disiplin kelas?

    BalasHapus
  5. Sepertii membersihkan kelas.dan sebelum pembelajaran dimulai siswa diminta untuk mengambil sampah di tmpt duduk nya jika ada

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTERISTIK BELAJAR

PERENCANAAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

PEMILIHAN METODE MENGAJAR