HAKIKAT, FUNGSI DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN


1.      HAKIKAT, FUNGSI, DAN PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata ”medium” yang secara harfiah berarti ”perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver), seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak, komputer, dan instruktur. Dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran. Pesan-pesan ini disampiakan oleh guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Pemahaman terhadap konsep media pembelajaran tidak terbatas hahya kepad peralatan (hardware), tetapi yang lebih utama yaitu pesan atau informas (software) yang disajikan melalui peralatan tersebut. Dengan demikian, konsep media pembelajaran itu mengandung pengertian adanya peralatan dan pesan yang mengandung dalam satu kesatuan yang utuh.
Fungsi utama media pembelajaran, yaitu sebagai sarana banru untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan fungsi itu, media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajran itu sendiri. Dalam penggunannya bahan ajar, tidak diperkenankan menggunaknnya hanya sekadar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata. Fungsi lain yaitu untuk mempercepat proses belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan mengurangi verbalisme (salah penafsiran).
Guru dapat lebih mengefektifkan pencapaian kompetensi/tujuan pembelajran melalui penggunaan media secara optimal, sebab media ini memiliki nilai ini memiliki nilai dan manfaat yang sangat menguntungkan, diantaranya:
1). Membuat konkret konsep-konsep yang abstrak.
2). Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan    belajar.
3). Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
4). Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.

2.      JENIS – JENIS DAN KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya, demikian klarifikasi menurut Sanjaya (dalam Sundayana, 2014:13) yaitu:

1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
·         Media Auditif
·          Media Visual
·         Media Audiovisual

2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:
·         Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi.
·         Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu.
·         Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a)  Media yang diproyeksikan.
b)  Media yang tidak diproyeksikan.
    
                 
Rudy Brets dalam (Sundayana, 2014:14) mengklasifikasikan media menjadi 7 yaitu:

a)      Media audio-visual-gerak; merupakan media paling lengkap karena menggunakan kemampuan audio-visual dan gerak. Media audio visual bergerak adalah media yang dapat menampil unsur suara dan gambar bergerak seperti film suara, televisi, VCD/DVD.
b)      Media audio-visual-diam ialah memiliki kemampuan audio visual tanpa kemampuan gerak seperti contoh film bingkai, film rangkai, slide bersuara.
c)      Media audio-semi-gerak adalah menampilkan suara dengan disertai gerakan titik secara linear dan tidak dapat menampilkan gambar nyata secara utuh.
d)      Media visual-gerak memiliki kemampuan visual dan gerakan tanpa disertai suara.
e)      Media visual-diam, memiliki kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak menampilkan suara maupun gerak.
f)       media visual semi gerak
g)      Media audio, media yang hanya memanipulasi kemampuan mengeluarkan suara saja.
h)      Media cetak, media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf-huruf dan simbol-simbol verbal tertentu saja.

3.      PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PERAWATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA

            Drs.Sudirman.N. (dalam sundayana, 2014:16) membagi prinsip-prinsip pemilihan mediapengajaran kedalam 3 (tiga) kategori, sebagai berikut:
a.       Tujuan pemilihan, pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihanmedia yang tepat.
b.       Karakteristk media pembelajaran, Setiap media pengajaranmempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhan, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Seorang guru harus memahami kiarakteristik dari berbagai media pembelajaran yang bervariasi, sedangkan apabila guru memahami karakteristik media tersebut, guru dihadapkan pada kesulitan yang akan menghambat proses pembelajarandi sekolah oleh peserta didik.
c.       Alternatif pilihan, memilih merupakan proses pembuatan keputusan dari berbagai alernatif pilihan, seorang guru harus dapat memilih dan menentukan mengenai media pembelajaran mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media pembelajaran yang dipertimbangkan.


            Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1.      Tujuan yang ingin dicapai
2.      Materi pembelajaran
3.      Karakteristik siswa
4.      Fasilitas pendukung/ Ketersediaan
5.      Kemampuan guru
6.      Karakteristik media
7.      Biaya
8.      Ketepatankegunaan/praktis penggunaannya
9.      Pengelompokan sasaran
10.  Kompablitas (sesuai norma)
11.  Ketesediaan
12.  Kualitas Tehnis
13.  Artistik

            Perawatan Media Pembelajaran Penggunaan media secara rutin membutuhkan perawatan yang baik, perawatan ini dilakukan sesuai dengan karakteristik media dengan berbagai komponennya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai perawatan beberapa media yang sering digunakan dalam pembelajaran di sekolah,yakni:

1. Media Grafis
a.       Media grafis sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara yang dapat mengakibatkan pelapukan dan pengotoran, oleh karenanya media ini harus: Ditempatkan pada ruangan yang kadar air dalam udaranya rendah, sejuk serta bebas dari debu.
b.      Menempatkan media pada tempat tertutup atau dibungkus dengan bahan plastik sehingga tidak dimakan ngengat.
c.       Sebaiknya selalu tergantung pada tempat penyimpanan (tidak tertindih)
2.  Media Rekam
a.       Pita Magnetik
            1.  Ditempatkan jauh dari bahan-bahan yang mengandung magnit
            2.  Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
            3.  Menempatkannya pada kotak pembungkus
b.      Disket
1.      Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan permukaannya dengan cairan   pembersih
2.      Menempatkannya pada kotak pembungkusi
3.      Ditempatkan pada tempat yang sejuk
c.       Film
            1.  Menempatkannya pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
            2. Menempatkan pada kotak penyimpanan
d.      Flashdisk
            1. Setelah selesai digunakan selalu dibersihkan dengan antivirus
            2. Jika tidak digunakan top cupnya harus selalu terpasang
e.       Media Transparansi
1. Antar transparansi harus diberi kertas pelapis
             2. Ditempatkan pada ruangan yang kelembabannya rendah dan sejuk
f.       Objek Fisik
1. Ditempatkan pada rak yang jaraknya cukup jauh sehingga tidak bersentuhan ketika        diangkat dari tempat peletakannya
           2. Ditempatkan pada ruangan yang sejuk
                        3. Upayakan catnya selalu terjaga
g.       Media cetak
                        1. Ditempatkan pada rak dengan posisi tegak di ruangan yang sejuk
                        2. Pada rak hendaknya diberi anti ngengat.
h.      Multimedia Projector
Dalam menginstalasi projector sebelum digunakan, sebaiknya posisi projector dan komputer (atau media lainnya) dalam keadaan mati, hindari pemasangan komputer pada projector dalam keadaan menyala, atau juga sebaliknya.

4.      PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

1.      Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang atau manusia lain juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah.

2.      Nilai-Nilai Lingkungan sebagai Sumber Belajar
 Lingkungan yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi anak.
a.       Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) sebab anak dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip kekonkritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan anak.
b.      Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya.
c.       Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi anak
Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang.
Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak-anak untuk mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta intelektual.
1.      Perkembangan Fisik
Lingkungan sangat berperan dalam merangsang pertumbuhan fisik anak, untuk mengembangkan otot-ototnya. Anak memiliki kesempatan yang alami untuk berlari-lari, melompat, berkejar-kejaran dengan temannya dan menggerakkan tubuhnya dengna cara-cara yang tidak terbatas. Kegiatan ini sangat alami dan sangat bermanfaat dalam mengembangkan aspek fisik anak.
2.      Perkembangan aspek keterampilan sosial
Lingkungan secara alami mendorong anak untuk berinteraksi dengan anak-anak yang lain bahkan dengan orang-orang dewasa. Pada saat anak mengamati objek-objek tertentu yang ada di lingkungan pasti dia ingin mencritakan hasil penemuannya dengan yang lain. Supaya penemuannya diketahui oleh teman-temnannya anak tersebut mencoba mendekati anak yang lain sehinga terjadilah proses interaksi/hubungan yang harmonis.
3.      Perkembangan aspek emosi
Lingkungan pada umumnya memberikan tantangan untuk dilalui oleh anak-anak. Pemanfaatannya akan memungkinkan anak untuk mengembangkan rasa percaya diri yang positif. Misalnya bila anak diajak ke sebuah taman yang terdapat beberapa pohon yang memungkinkan untuk mereka panjat. Dengan memanjat pohon tersebut anak mengembangkan aspek keberaniannya sebagai bagian dari pengembangan aspek emosinya.
4.      Perkembangan intelektual
Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar.

Adapun sumber belajar itu antara lain:
·         mengamati apa yang menarik bagi anak
·         Perhatikan dan gunakan saat yang tepat untuk mengajar
·         Tanyalah anak dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka.
·         Gunakan kosa kata yang beragam untuk menjelaskan hal-hal baru
·         Cobalah berskap lebih ingin tahu

3. Jenis-Jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
       1. Lingkungan alam
Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.

2.      Lingkungan sosial
Hal-hal yang bisa dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:
a.       mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
b.      mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan sekolah.
c.       Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggal dan sekolah.
d.      Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan sekolah.
e.       Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah.
f.       Mengenal struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan kecamatan.
.Pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terkecil atau paling dekat dengan anak.
3.      Lingkungan budaya
4.      Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Apabila kita menginginkan anak memperoleh hail belajar yang banyak dan bermakna dari sumber belajar lingkungan, maka kita perlu membuat persiapan yang matang. Tanpa persiapan belajar anak tidak akan terkendali dngan baik senhingga akan berpengaruh terhadap terjadinya tujuan pendidikan yang diharapkan. Perlu kita ketahui bahwa ada tiga langkah prosedur yang bisa ditempuh dalam menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk anak yaitu :
1.      langkah perencanaan
2.      langkah pelaksanaan
3.      langkah tindak lanjut (follow up)

DAFTAR PUSTAKA

Sundayana, Rostina. 2014. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung:   ALFABETA, CV

Sri anitah W. Dkk 2008. Strategi pembelajaran di sd. Jakarta: universitas terbuka.

Komentar

  1. bgaimana cra guru memilih media pembeljarn. pd saat proses pembeljaran

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTERISTIK BELAJAR

PERENCANAAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

PEMILIHAN METODE MENGAJAR