KARAKTERISTIK BELAJAR
MATERI 2
1. Pengertian Belajar
Pengertian
belajar menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut :
Menurut
Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999). Belajar
Adalah Proses Orang Yang Mencoba Untuk Mendapatkan Perubahan Perilaku Baru
Secara Keseluruhan, Sebagai Hasil Dari Pengalaman Individu Itu Sendiri Dalam
Interaksi Dengan Lingkungan Dalam Interaksi Dengan Lingkungan Yang Melibatkan
Kognitif, Afektif Dan Psikomotorik.
Menurut
R. Gagne (Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Hal
22. Belajar Adalah Suatu Proses Untuk Motivasi Dalam Pengetahuan, Keterampilan,
Kebiasaan Dan Sikap.
Jadi
dapat dideskripsikan dari beberapa ahli diatas bahwa belajar yaitu suatu proses
seseorang dalam perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman individu yang
dihadapinya dalam lingkungannya.
2. Karakteristik proses belajar dan
tahapan perkembangan siswa dalam sekolah dasar.
Karakteristik
yaitu kualitas atau ciri khas sesuatu yang dibahas. Jadi karakteristik dalam
proses belajar yaitu sebagai berikut:
a. Adanya
perubahan, baik itu prilaku, kemampuan, atau kepribadian
b. Adanya
proses interaksi
c. Adanya
suatu kegiatan yang kompleks
d. Adanya
proses kognitif
e. Adanya
pelaku dalam belajar
f. Adanya
tujuan dan proses
g. Adanya
manfaat atau hasil
h. Adanya
penedekatan dalam pembelajaran dan adanya kurikulum.
Tahapan
perkembangan siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1.
Kognitif
Kognitif
perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat
hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang ke arah pemahaman
dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat pada masa
anak mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berkembang konstan selama masa
belajar dan mencapai puncaknya pada masa sekolah menengah atas (usia 16-17
tahun).
2.
Fisik
Perkembangan fisik anak
usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum menyangkut: tipe perubahan,
pola pertumbuhan fisik dan karakteristik perkembangan serta perbedaan
individual. Perubahan dalam proporsi mencakup perubahan tinggi dan berat badan.
Pada fase ini pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi lebih
tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai
keterampilan.
Perkembangan fisik pada masa ini tergolong lambat tetapi
konsisten, sehingga cukup beralasan jika dikenal sebagai masa tenang.
3.
Sosial
Perkembangan aspek
sosial diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak senang bermain
bersama teman sebayanya. Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat
terjadi pada masa sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja
(16-18 tahun). Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan
antar teman dalam berbagai bentuk permainan.
4.
Bahasa
Aspek bahasa berkembang
dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut dengan meraba. Pada awal
masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu bahasa untuk
memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya atau orang
dewasa. Pada akhir masa sekolah dasar berkembang bahasa pengetahuan.
5.
Afektif
Perkembangan aspek
afektif atau perasaan berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14
tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh
rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan
yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang datang silih berganti
dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa
akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan.
Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada usia 18-21 tahun.
6.
Moral keagamaan
Aspek moral dan
keagamaan juga sudah berkembang sejak anak masih kecil. Peranan lingkungan
terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi perkembangan aspek ini. Pada
mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena meniru, baru kemudian
menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan
moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena panggilan hati nurani,
tanpa perintah, tanpa harapan akan sesuatu imbalan atau pujian. Secara
potensial tingkatan moral ini dapat dicapai oleh individu pada akhir masa
remaja, tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu anak sangat
berpengaruh terhadap pencapaiannya.
3. Karakteristik Pembelajaran di
sekolah dasar.
Karakteristik
dalam pembelajaran di sekolah dasar dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Karakteristik
Pembelajaran Di Kelas Rendah
Karakteristik
pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran bersifat konkret. Proses
pembelajaran ini harus dirancang oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan
ajar, proses belajar dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkembangan
siswa, selain itu proses belajar harus dikembangkan secara interaktif.
Contoh kegiatannya.
·
Menggolongkan peran anggota keluarga
·
Menulis dengan jelas dan rapi
·
Membilang dan menyebutkan banyak benda
·
Membaca nyaring sederhana kurang lebih
300 kata
2. Karakteristik
Pembelajaran Di Kelas Tinggi.
Esensi proses
pembelajaran di kelas tinggi adalah suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara
logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep dan generalisasi
sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan,
memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat, dan membagi).
Contoh kegiatan belajarnya:
·
Mendiskusikan tentang jual beli
·
Memperagakan rangkaian gerak dengan alat
music
·
Menafsirkan peninggalan-peninggalan
sejarah
·
Melakukan operasi hitung campuran
(bilangan bulat pecahan)
·
Mengumpulkan bukti perkembangbiakan
makhluk hidup.
Guru
dikelas tinggi pada sekolah dasar harus menggunakan pembelajaran yang berbasis
masalah, menggunakan pendekatan konstruktivis, melakukan aktivitas menyelidiki,
meneliti, dan membandingkan. Karena siswa di kelas tinggi dalam melakukan
kegiatan pembelajaran melakukan tahapan penyelidikan, melakukan pemecahan
masalah, dan sebagainya.
DAFTAR
RUJUKAN
Djamarah,
Syaiful Bahri. 1999. Psikologi Belajar:
Rineka Cipta
Lebih tepatnya, masing-masing karakteristik pembelajaran di kelas rendah dan tinggi itu pada rentang usia berapa?
BalasHapusKalau dikelas rendah yaitu usia 6 sampai 8 tahun. Sedangkan dikelas tinggi itu usia 9 sampai 11 tahun
HapusPendapat anda apa yang dimaksud dengan tahapan perkembangan siswa sd, jelaskan!
BalasHapusPendapat anda apa yang dimaksud dengan tahapan perkembangan siswa sd, jelaskan!
BalasHapusTahapan Perkembanngan siswa sd ialah suatu proses yang di alami langsung oleh siswa sd
HapusPendapat anda apa yang dimaksud dengan tahapan perkembangan siswa sd, jelaskan!
BalasHapusapa yang terjadi jika pendidik salah dalam membuat strategi pembelajaran ?
BalasHapusPembelajaran nyaa akan tidak sesuai dengan apa yang di harapkan oleh guru dan siswanya?
HapusApakah ada metode tersendiri bagi seorang siswa jika salah satu tahapan perkembangannya terhambat ?
BalasHapusJika ada metode mungkin dengan membelajarkan atau belajar khusus tentang netode mana yg terhanbat trsebutt
HapusApa perbedaan karakteristik pembelajaran di sekolah rendah dengan karakteristik pembelajaran di sekolah tinggi ?
BalasHapusJika di karakteristik kelas rendah yaituuu siswa lebihh dijelaskan dengan benda atau angka2 yg konkret dan nyataa. Jika dikelas tinggi sudah bisa dengann konsepp sajaaa
HapusMnurut pndapt saudara apkah krkteristk kls rndah sma dg kls tnggi mhon pnjelasannya
BalasHapusTidak sama . Karena dikelas rendahh lebih dengan bahan yg konkrettt. Dan kelas tinggi sudah bisa dengan konsepp
Hapusapakah kararteristik pembelajaran harus digolongkan? seperti tinggi dan rendah?
BalasHapusapakah daftar pusakanya hanya satu?
BalasHapus